STRATEGI BISNIS

 Bab 1 - Konsepsi Dasar Kewirausahaan

     
     Kewirausaaan (Entrepreneurship) adalah proses identifikasi,  pengembangan, dan tindakan  kreatif serta inovatif dalam melihat peluang usaha atau menciptakan usaha yang di hadapkan pada resiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan (profit). Orang yang melakukan wirausaha (berwirausaha) itu disebut Wirausahawan.


     Wirausaha (entrepreneurship) yang didefinisikan Thomas W. Zimmere adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis, penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
  1. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
  2. memperkenalkan metoda produksi baru,
  3. membuka pasar yang baru (new market),
  4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
  5. menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Ciri dan sikap wirausahawan :
1. Percaya diri (confidence)
2. Berani mengambil resiko
3. Mempunyai visi dan orientasi ke depan
4. Kreatif dan Inovatif
5. Disiplin
6. Realistis
   
     Kini semakin banyak wirausahawan muda yang kreatif melihat peluang usaha dan menciptakan usaha, melalui hal kecil lalu mengubahnya menjadi hal yang besar, dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah kesuksesan akan datang menghampiri.
 
      Sukses membutuhkan kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Apapun jenis pekerjaan dan usaha kita, tanpa kerja keras tidak akan membuhkan hasil. Jika ingin menjadi wirausahawan yang berhasil maka syarat utamanya adalah harus mau bekerja keras.
 
      Begitu pula jika anda ingin menjadi seorang pengusaha (wirausahawan) sukses, maka usaha atau bisnis apapun akan dapat dilakukan dengan mudah apabila terlebih dahulu dibekali atau memiliki landasan yang kuat berupa pengalaman, pola pikir, kemampuan dan cara mengelola suatu usaha yang baik, serta motivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha.
   
     Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.

     Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)

     Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingg sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri:
1.    Mengatasi sendiri kesulitan yang terjadi pada dirinya.
2.    Selalu memerlukan umpan balik yang segera.
3.    Memiliki tanggung jawab personal yan tinggi.
4.    Berani menghadapi risiko dan penuh perhitungan.
     5.    Menyukai tantangan.

     Manfaat mempelajari Kewirausahaan
Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan menjadi:
1. Wirausahawan (entrepreneurs)
2. Wiramanajer (intrapreneurs)
3. Wirakaryawan (innopreneurs)
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir




Sumber :
-->
Faturohman, Maman dkk. 2007.Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda.Jakarta :Penerbit Salemba Empat




No comments:

Post a Comment